Jakarta, Menjadi orangtua tentu menambah beban dan tanggung jawab. Pada ibu, tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak bisa memicu stres. Ibu baru ini ternyata kemudian lebih sering mengunjungi Facebook dibanding saat belum melahirkan.
Dalam sebuah penelitian, hampir separuh dari ibu yang diteliti mengaku bahwa mereka lebih banyak menghabiskan waktu memantengi Facebook setelah melahirkan daripada sebelum melahirkan. Namun perubahan kebiasaan ini tidak ditemukan pada ayah.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Family Relations ini juga menemukan bahwa meningkatnya kebiasaan membuka Facebook ini diduga menyebabkan ibu lebih rentan terserang kecemasan dan dapat memicu stres.
"Mengingat kenaikan tingkat stres yang dimiliki orang tua akibat bertambahnya kesibukan yang harus ditangani, tidak mengherankan jika ditemukan penurunan dalam penggunaan Facebook. Tapi nyatanya bukan itu yang kami temukan," kata peneliti, Sarah Schoppe-Sullivan, profesor perkembangan manusia dan keluarga di Ohio State University seperti dilansir Medical Daily, Rabu (6/62012).
Para peneliti juga menemukan bahwa ibu yang lebih sering mengunjungi akun Facebook-nya lebih sering sering mengalami stres tingkat tinggi akibat bebannya sebagai orangtua.
"Mungkin ibu yang mengalami stres tingkat tinggi sedang mencari dukungan sosial di Facebook sehingga lebih sering mengunjungi situs tersebut. Banyak posting di Facebook dari para ibu mengenai anaknya yang tidak mau tidur atau bandel. Ibu yang merasa stres mungkin menggunakan Facebook untuk melampiaskan kekesalan," kata Schoppe-Sullivan.
Temuan menunjukkan bahwa 44 persen ibu mengaku lebih sering menggunakan Facebook setelah melahirkan. Sebanyak 27 persen mengaku penggunaan Facebook-nya mengalami penurunan dan 29 persen sisanya mengatakan tidak ada perubahan. Di sisi lain, ayah lebih sedikit menghabiskan waktu mengunjungi Facebook daripada ibu.
Sekitar 31 persen ayah yang diteliti melaporkan bahwa penggunaan Facebook mengalami peningkatan. Sebanyak 19 persen mengatakan lebih jarang mengakses akun Facebook dan 51 persen mengaku penggunaannya tetap sama. Sekitar 58 persen ibu mengaku mengunjungi akunnya setidaknya sekali sehari. Sedangkan pada ayah, jumlahnya 44 persen.
Sebanyak 93 persen ibu yang disurvei mengaku telah mengunggah foto-foto bayinya ke Facebook. Pada ayah, jumlahnya sebanyak 83 persen. Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini menawarkan petunjuk mengenai bagaimana penggunaan Facebook atau jejaring sosial dapat mempengaruhi penyesuaian diri untuk menjadi orang tua.
Dalam sebuah penelitian, hampir separuh dari ibu yang diteliti mengaku bahwa mereka lebih banyak menghabiskan waktu memantengi Facebook setelah melahirkan daripada sebelum melahirkan. Namun perubahan kebiasaan ini tidak ditemukan pada ayah.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Family Relations ini juga menemukan bahwa meningkatnya kebiasaan membuka Facebook ini diduga menyebabkan ibu lebih rentan terserang kecemasan dan dapat memicu stres.
"Mengingat kenaikan tingkat stres yang dimiliki orang tua akibat bertambahnya kesibukan yang harus ditangani, tidak mengherankan jika ditemukan penurunan dalam penggunaan Facebook. Tapi nyatanya bukan itu yang kami temukan," kata peneliti, Sarah Schoppe-Sullivan, profesor perkembangan manusia dan keluarga di Ohio State University seperti dilansir Medical Daily, Rabu (6/62012).
Para peneliti juga menemukan bahwa ibu yang lebih sering mengunjungi akun Facebook-nya lebih sering sering mengalami stres tingkat tinggi akibat bebannya sebagai orangtua.
"Mungkin ibu yang mengalami stres tingkat tinggi sedang mencari dukungan sosial di Facebook sehingga lebih sering mengunjungi situs tersebut. Banyak posting di Facebook dari para ibu mengenai anaknya yang tidak mau tidur atau bandel. Ibu yang merasa stres mungkin menggunakan Facebook untuk melampiaskan kekesalan," kata Schoppe-Sullivan.
Temuan menunjukkan bahwa 44 persen ibu mengaku lebih sering menggunakan Facebook setelah melahirkan. Sebanyak 27 persen mengaku penggunaan Facebook-nya mengalami penurunan dan 29 persen sisanya mengatakan tidak ada perubahan. Di sisi lain, ayah lebih sedikit menghabiskan waktu mengunjungi Facebook daripada ibu.
Sekitar 31 persen ayah yang diteliti melaporkan bahwa penggunaan Facebook mengalami peningkatan. Sebanyak 19 persen mengatakan lebih jarang mengakses akun Facebook dan 51 persen mengaku penggunaannya tetap sama. Sekitar 58 persen ibu mengaku mengunjungi akunnya setidaknya sekali sehari. Sedangkan pada ayah, jumlahnya 44 persen.
Sebanyak 93 persen ibu yang disurvei mengaku telah mengunggah foto-foto bayinya ke Facebook. Pada ayah, jumlahnya sebanyak 83 persen. Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini menawarkan petunjuk mengenai bagaimana penggunaan Facebook atau jejaring sosial dapat mempengaruhi penyesuaian diri untuk menjadi orang tua.